Kutipopini.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah kini menjadi bagian dari rutinitas harian di SMP Negeri 1 Bontang. Namun, di balik distribusi yang berjalan setiap hari, dinamika penerimaan siswa dan orang tua menunjukkan gambaran yang lebih berlapis.
Kepala SMPN 1 Bontang, Riyanto, menilai program ini tetap memberikan manfaat gizi, meskipun antusiasme siswa tidak lagi sebesar awal peluncuran.
“Dulu mereka sangat semangat. Sekarang karena sudah terbiasa, rasanya biasa saja. Tapi secara umum tidak ada kendala,” ungkapnya. Senin (17/11/2025).
Sekolah membagi makanan dalam dua sesi untuk memastikan seluruh 25 rombongan belajar terlayani. Kelas 8 dan 9 sebanyak 17 kelas mendapat distribusi pagi, sedangkan delapan kelas lainnya menerima jatah siang. Pola ini disebut efektif menjaga alur pembagian tetap tertib.
Riyanto menjelaskan bahwa sekolah tidak memiliki kewenangan menentukan menu. Semua pilihan makanan berasal dari penyedia program dan dibagikan sesuai jadwal. Ia membenarkan bahwa sebagian siswa kerap tidak mengambil makanan karena alasan selera, tetapi hal tersebut tidak menjadi persoalan.
“Kalau mereka tidak cocok ya tidak apa. Yang penting proses pembagian berjalan baik,” ujarnya.
Dari sisi orang tua, respons disebut cukup positif. Banyak wali murid merasa terbantu karena uang jajan anak bisa dikurangi, meskipun tidak semua siswa bergantung pada makanan program.
“Ada yang terbantu, jelas. Tapi anak-anak yang punya kebiasaan makan tertentu kadang tetap membeli makanan lain,” jelasnya.
Menurut sekolah, evaluasi perlu terus dilakukan agar MBG benar-benar menjangkau kebutuhan gizi seluruh siswa tanpa mengabaikan preferensi dan kebiasaan harian mereka. (ADV)








