Kutipopini.com – Pemerintah Kota Bontang menegaskan bahwa Pesta Laut yang dijadwalkan berlangsung pada Desember akan tetap diselenggarakan sesuai tradisi asli masyarakat Bontang Kuala. Meski mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), seluruh pengaturan prosesi tetap sepenuhnya berada di tangan masyarakat sebagai pemilik warisan budaya.
Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyatakan bahwa pemerintah berfungsi sebagai fasilitator, bukan pengambil keputusan terkait bentuk acara. Ia menekankan pentingnya menjaga kemurnian ritual yang telah diwariskan sejak lama.
“Pemerintah hanya menyediakan dukungan. Pelaksanaan tetap warga Bontang Kuala. Karena ini tradisi turun-temurun, konsepnya tidak bisa diubah seenaknya,” ujarnya. Senin (17/11/2025).
Menurut Saparuddin, menjaga bentuk asli Pesta Laut menjadi prioritas agar identitas budaya tidak tergerus oleh modernisasi. Ia menilai bahwa sentuhan inovasi yang berlebihan justru berpotensi menghilangkan karakter khas yang selama ini menjadi kekuatan tradisi tersebut.
Ia membandingkan hal itu dengan Bontang City Carnival (BCC), sebuah agenda modern yang sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah.
“Kalau BCC itu ranahnya kreativitas. Setiap tahun bisa berkembang karena bukan ritual adat,” jelasnya.
Di luar aspek budaya, pemerintah juga memastikan bahwa pelaku UMKM memperoleh ruang dalam Pesta Laut. Keterlibatan mereka dianggap sebagai bagian dari ekosistem kegiatan, sejalan dengan pola pada berbagai agenda budaya kota.
“Setiap event pasti ada UMKM. Di BCC saja, jumlahnya hampir sebanding dengan pengunjung. Jadi UMKM sudah melekat dalam setiap kegiatan,” tuturnya.
Dengan model kolaboratif tersebut, Pemerintah Kota Bontang berharap Pesta Laut tetap terjaga keasliannya, namun tetap memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. (ADV)
