Kutipopini.com – Kepala SD Negeri 006 Bontang Selatan, Muhammad Rasani memanfaatkan momentum Inspeksi Mendadak (Sidak) Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, untuk menyampaikan kritik terkait permasalahan saluran drainase yang tersumbat akibat limbah proyek pembangunan jalan. Senin (05/05/2025).
Drainase yang tersumbat tersebut mengakibatkan genangan air di depan SDN 007 Bontang Selatan apabila curah hujan tinggi. Bahwa masalah tersebut mulai muncul sejak proyek pengecoran jalan rampung pada 2024 lalu.
Ia menyebutkan, bahwa selama proses pekerjaan, para pekerja kerap membersihkan alat molen di area saluran air yang berada di seberang jalan sekolah. Kemungkinan hal itulah yang mengakibatkan tersumbatnya drainase itu.
“Selama masa pengerjaan, tukang itu membersihkan sisa semen dari alat cor dibuang gitu aja ke parit, makanya materialnya mengendap dan mengeras hingga membuat gorong-gorong tidak berfungsi maksimal,” terangnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pihak sekolah dan warga setempat telah berupaya melakukan kerja bakti membersihkan parit agar saluran drainase dapat berfungsi dengan maksimal, sehingga tidak ada genangan air apabila curah hujan tinggi, namun hasilnya tetap nihil.
“Berbagai upaya telah kami lakukan, bahkan kami juga telah meminta bantuan Disdamkartan untuk menyedot endapan lumpur. Tapi hasilnya tidak maksimal, karena begitu hujan deras, lumpur kembali terbawa air dan membuat parit cepat penuh lagi,” jelasnya.
“Kami khawatir kalau masalah ini dibiarkan berlarut, kami takut anak-anak bisa tergelincir atau jatuh ke parit, karena alur airnya tidak terlihat,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib berkomitmen akan segera memanggil pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang sebagai penanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan kelalaian para pekerja selama pelaksanaan proyek. Kami akan panggil pihak PUPRK untuk segera memperbaiki ini,” tutupnya. (ADV)