Anggaran Meningkat, DP3A Kutim Maksimalkan Program Pemenuhan Hak Anak dan Pemberdayaan Perempuan

Kutipopini.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), mendapatkan peningkatan alokasi anggaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kutim, pada Tahun 2024 senilai Rp23,8 miliar.

Hal tersebut disampaikan, Kepala DP3A Kutim Idhan Chalid, kepada awak media belum lama ini.

Ia mengatakan dengan peningkatan anggaran yang cukup signifikan, DP3A Kutim akan lebih memaksimalkan program-program prioritas dalam perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan terutama pada program penanganan kasus kekerasan yang terjadi di Kutim.

“Sebenarnya peningkatan besar anggaran ini memang dialokasikan untuk kebutuhan operasional kantor, gaji pegawai, dan insentif, namun kami akan juga akan memaksimalkan anggaran ini untuk program-program yang mendukung pemenuhan hak anak dan pemberdayaan perempuan,” jelasnya.

“Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kami akan memberikan pendampingan psikologis, dukungan hukum kepada para korban,” tambahnya.

Serta, yang menjadi tantangan besar bagi DP3A Kutim saat ini, yakni pemenuhan hak anak. Seperti sekolah ramah anak, sosialisasi anti-rokok, serta upaya pencegahan bullying di lingkungan pendidikan.

Dijelaskan, sekolah ramah anak bertujuan menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

“Saat ini juga banyak terjadi kasus bullying di lingkungan sekolah, ini juga menjadi perhatian yang sangat penting. Kami melakukan sosialisasi tentang pencegahan bullying dan sosialisasi anti rokok bagi para pelajar,” terangnya.

Komitmen DP3A Kutim, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi anak dan perempuan menjadi fokus utama.

“Dengan peningkatan anggaran ini memungkinkan kami untuk memperluas cakupan layanan. Kami akan memastikan bahwa setiap rupiah yang kami terima digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan yang membutuhkan perlindungan serta dukungan,” tegasnya.

Guna memperkuat upayanya dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung hak-hak anak serta perempuan di Kutim. (ADV)

Pos terkait