Kutipopini.com – Guna meminimalisir kasus kekerasan di lingkungan sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di SD Negeri 001 Bontang Utara. Kamis (19/09/2024).
Sebanyak 100 murid yang terdiri dari kelas 4 hingga kelas 6 turut mengikuti sosialisasi tersebut. Tujuannya untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai langkah-langkah pencegahan kekerasan terhadap anak serta implementasi hukum yang berlaku.
Pada kesempatan tersebut, DP3AKB Bontang juga menghadirkan narasumber dari Unit Perlindungan Anak Polres Bontang. Sosialisasi yang mengusung tema “Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak,” di harapkan mampu memberikan rasa aman terhadap anak-anak.
Melalui sosialisasi ini dapat menjadi pengingat bahwa pentingnya mengedukasi anak-anak tentang menghargai perbedaan dan menghindari kekerasan.
“Dengan dilakukannya sosialisasi kami berharap dapat mengurangi kasus bullying dan kekerasan yang sering kali terjadi di sekolah,” ungkap Kepala SD Negeri 001 Bontang Utara, Yani Astutik.
Lebih lanjut, Yani menjelaskan bahwa mayoritas murid-murid SDN 001 Bontang Utara berasal dari wilayah pesisir yang memiliki interaksi cukup tinggi dengan orang asing. Hal tersebut tentu membutuhkan perhatian khusus dalam membentuk karakter agar tidak mudah terpengaruh pada perilaku negatif.
Sementara itu, Narasumber Unit Perlindungan Anak Polres Bontang menjelaskan secara detail mengenai pentingnya menerapkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak di lingkungan pendidikan.
“Kami dari pihak kepolisian berharap kegiatan ini dapat menekan angka kekerasan di sekolah. Seperti yang marak terjadi pembullyan, hingga pencabulan. Kerjasama seperti ini sangatlah penting untuk menjaga dan melindungi anak-anak terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin, menekankan bahwa langkah ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk menekan kasus kekerasan terhadap generasi penerus bangsa.
“Kami dari Disdikbud sangat mendukung program-program seperti ini yang memberikan dampak positif bagi anak-anak. Lingkungan sekolah yang aman tentu dapat berdampak baik juga terhadap akademik anak-anak,” ujarnya.
Lebih lanjut, edukasi sejak dini sangat penting pada pertumbuhan anak agar memahami batasan-batasan perilaku yang baik maupun perilaku buruk. Selain itu, peran orang tua pada tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak juga sangat dibutuhkan.
“Sosialisasi seperti ini harus sering diadakan di semua sekolah. Dan juga peran orang tua sangat penting. Di sekolah, anak-anak diajarkan untuk menghindari kekerasan, tetapi di rumah mereka juga harus mendapatkan dukungan yang sama,” katanya.
Diharapkan sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif dalam pencegahan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan dan peran aktif semua pihak mulai dari guru hingga orang tua.
“Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan mengunakan metode pemutaran film kartun dan nyanyian. Anak-anak diajarkan tentang bagian tubuh yang harus dilindungi, seperti muka, dada, alat vital, cara menghadapi situasi yang tidak nyaman, serta memberikan edukasi tidak hanya untuk menghindari menjadi korban kekerasan, tetapi juga untuk tidak menjadi pelaku kekerasan,” terang penggerak swadaya masyarakat ahli muda DPPKB Bontang, Nuriyanti. (ADV)