Kutipopini.com – Komitmen pelayanan inklusif kembali ditegaskan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kepala Disdukcapil, Jumeah, menyampaikan bahwa seluruh layanan administrasi kependudukan harus menjangkau setiap kelompok masyarakat tanpa kecuali, terutama warga dengan keterbatasan fisik.
“Prinsip kami jelas: setiap warga berhak atas dokumen kependudukan, dan tidak boleh ada pengecualian hanya karena kondisi disabilitas,” tutur Jumeah dalam keterangannya.
Ia menilai pelayanan administrasi tidak hanya soal percepatan penerbitan dokumen, tetapi juga cara petugas memperlakukan masyarakat. Karena itu, Disdukcapil mendorong pendekatan pelayanan yang lebih humanis melalui penataan mekanisme prioritas, baik di loket utama maupun saat penerimaan berkas.
Loket khusus untuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil kini menjadi standar pelayanan. Petugas diwajibkan memberi pendampingan langsung untuk mengurangi antrean dan mempercepat proses verifikasi data.
Di sisi lain, Disdukcapil memperluas layanan jemput bola, yang menurut Jumeah menjadi solusi bagi warga yang sulit datang ke kantor.
“Kami turun langsung ke rumah karena sebagian warga tidak mungkin hadir sendiri. Tugas kami memastikan mereka tetap mendapatkan hak administrasi,” jelasnya.
Peningkatan kapasitas petugas turut menjadi perhatian. Disdukcapil menyelenggarakan pelatihan mengenai etika pelayanan kelompok rentan serta teknik komunikasi adaptif.
Dalam pengembangan fasilitas, dinas tersebut menyiapkan panduan audio, jalur akses ramah disabilitas, dan papan braille di ruang pelayanan. Upaya ini diperkuat melalui kerja sama dengan Dinas Sosial untuk memetakan warga disabilitas secara akurat.
Diharapkan langkah-langkah tersebut menjadi dasar pembentukan kultur pelayanan publik yang lebih inklusif di Kutim. (ADV)
