Kutipopini.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Shabaruddin, menegaskan bahwa percepatan pembinaan atlet harus dimulai dari sekolah.
Ia menekannkan agar Dispora Kutim perlu bergerak lebih konkret, terutama terkait rencana menghadirkan kelas khusus olahraga di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).
“Kalau kita ingin mencetak atlet yang benar-benar siap, pembinaannya harus dimulai sejak kecil dan sistemnya jelas,” ujar Shabaruddin. Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, Dispora memegang peran strategis bukan hanya sebagai penggerak kegiatan olahraga, tetapi juga sebagai motor pembinaan pemuda.
“Kami mendorong tiga fondasi pembinaan. Talent scouting, pendidikan atlet, dan pengembangan keterampilan. Tanpa itu, bibit atlet hanya akan muncul sesekali, bukan dibentuk,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti persoalan klasik yang terus berulang. Banyak siswa berbakat tertahan karena sekolah tidak memberi izin mengikuti latihan, sementara sebagian orang tua merasa kegiatan olahraga mengganggu fokus belajar.
“Kelas olahraga itu justru solusi. Anak tetap sekolah, tetapi diberikan pola pembinaan profesional,” tegasnya.
Melalui kelas khusus, siswa akan mendapatkan pendampingan pelatih, manajemen gizi, serta fasilitas pendukung yang sebelumnya sulit diakses. Sistem berjenjang dari SD hingga SMP diyakini mampu menciptakan atlet-altel berbakat.
“Modal kita sudah ada. Kita telah meraih prestasi pada Panjat Tebing dengan juara umum, serta keberhasilan dua atlet Muay Thai putri Kutim yang lolos mewakili Indonesia di Sea Games 2025,” sebutnya.
Dengan potensi tersebut, ia menegaskan bahwa tinggal diperlukan satu langkah lagi, komitmen eksekusi dari Dispora agar sistem pembinaan atlet benar-benar berjalan. (ADV)
