Tari Jepen dan City Carnival Pawai Budaya Meriahkan HUT Kota Bontang ke-25

HUT KOTA BONTANG KE-25

Kutipopini.com – Meriahkan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bontang ke-25, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, persembahkan Tari Jepen yang melibatkan 2.300 penari, di Pusat Kota Simpang Tiga Ramayana Bontang, Sabtu (19/10/2024).

Tari Jepen merupakan tarian tradisional khas Suku Kutai, Kalimantan Timur (Kaltim), yang menggambarkan rasa suka cita dan gembira.

Selain itu, juga dirangkai dengan pagelaran Bontang City Carnival (BCC) dan Pawai Budaya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, mengungkapkan bahwa skema pembukaan kegiatan ini sebelumnya di rencanakan akan digelar di Lapangan Bontang Lestari. Namun, hal tersebut terkendala masalah logistik dan transportasi.

“Kami awalnya berencana menggelar kegiatan ini di lapangan Bontang Lestari, tetapi logistik untuk mengangkut 2.300 peserta ke sana akan terlalu rumit. Sebab itu kami memutuskan untuk mengubah lokasinya di pusatkan di Simpang Tiga Ramayana,” jelas Bambang, Rabu (9/10/2024).

Dengan perubahan skema lokasi kegiatan tersebut, juga lebih memudahkan masyarakat Kota Bontang untuk turut memeriahkan kegiatan ini.

“Pusat kota menjadi pilihan yang lebih ideal, dan lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, serta memberikan kenyaman agar masyarakat juga lebih leluasa menikmati penampilan dari para peserta,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar perayaan, akan tetapi sebagai upaya Disdikbud Kota Bontang untuk menjaga warisan budaya agar generasi muda tetap mengenal dan melestarikan Tari Jepen tersebut.

Rangkaian pagelaran BCC dan Pawai Budaya ini sudah menjadi ciri khas pada HUT Kota Bontang, dan suatu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat setiap tahunnya.

“Kami berharap kegiatan ini memberikan kesan tersendiri kepada masyarakat. Antusias masyarakat yang menyaksikan pertunjukan budaya juga menjadi sarana mempererat kebersamaan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal,” tandasnya. (ADV)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *