Wujudkan Keluarga Kecil dan Berkualitas, DPPKB Kutim Gelar Rapat Program Bangga Kencana

Kutipopini.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) mengelar Rapat Pengendalian Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), yang berlangsung di Hotel Mesfa Mulya, Kecamatan Sangatta Utara, Rabu (18/09/2024).

Rapat tersebut dihadiri berbagai pihak. Yakni, Kepala Desa, Ketua Institusi Masyarakat Pedesaan, Penyuluh KB dari Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Kecamatan Bengalon, Kecamatan Rantau Pulung, Kecamatan Teluk Pandan, serta menghadirkan Narasumber Bidang Program DPPKB Kurnia.

Tujuan rapat tersebut untuk membahas pelaksanaan dan tantangan dari Program Bangga Kencana guna mewujudkan keluarga kecil dan berkualitas di wilayah Kutim.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas PPKB Kutim melalui Plt Kepala Bidang Penyuluhan dan Pergerakan DPPKB, Mulyadi Oktama menegaskan pentingnya dukungan, komitmen, partisipasi, kepedulian dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan Program Bangga Kencana.

“Fokus utama dari program ini adalah perencanaan kehidupan berkeluarga, yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang kecil namun berkualitas,” tegas Mulyadi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan masalah dan faktor penghambat dalam mencapai target dan sasaran Program Bangga Kencana tersebut. Yakni kendala yang dihadapi, baik di lapangan maupun dalam administrasi.

“Hal ini diharapkan dapat mempermudah pencapaian hasil yang diinginkan,” jelasnya.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Sepaso Selatan, Ismail mengajukan permintaan khusus. Menurutnya, program yang lebih spesifik terkait penanggulangan stunting diterapkan agar selaras dengan anggaran dan program di desa. Sebab, selama ini desa mengalami kesulitan dalam menangani masalah stunting.

“Perlu adanya transparansi data terkait risiko stunting agar desa bisa lebih fokus dalam intervensi,” ujarnya.

Serta, ia juga menyoroti isu pernikahan dini yang perlu menjadi perhatian khusus. Ia menilai pergaulan bebas menjadi salah satu memicu pernikahan dini.

“Saya mendukung penuh upaya pengendalian stunting dan mengharapkan agar kader-kader aktif turun ke desa untuk mendukung implementasi program,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *