Banyak Tokoh Perempuan Baru, Indeks Ketimpangan Gender Kalimantan Timur Bertumbuh Positif

EMANSIPASI PEREMPUAN KALTIM - Sekda Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni ssat membuka kegiatan Parade Gender Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (7/5/2024). Sekda Sri Wahyuni mengungkap terjadi penurunan sebanyak 14,5 persen untuk perempuan yang berhasil menjadi anggota legislatif.

SAMARINDA, Kutipopini.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur atau Sekda Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan indeks ketimpangan gender Kalimantan Timur 2024 menunjukan pertumbuhan yang positif dan bagus.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Parade Gender Kaltim 2024 yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur dalam momentum peringatan ke 145 Hari Kartini di Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (7/5/2024).

“Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), di 2024 ini indeks ketimpangan gender di Kaltim dalam posisi baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ada tiga aspek untuk menentukan indeks ketimpangan gender. Pertama dimensi reproduksi kesehatan wanita.

Dari sisi dimensi reproduksi kesehatan wanita menunjukkan angka kematian kecil saat usia tertentu melahirkan bayi. Dimensi kesehatan menunjukkan kondisi yang baik di 2023 ini dibandingkan tahun 2022.

“Artinya sudah ada kesadaran dan penguatan bagi kaum perempuan untuk menjaga reproduksi sehat guna melahirkan bayi yang sehat,” jelasnya.

Aspek kedua, lanjutnya, dari sisi pemberdayaan. Dari sisi pemberdayaan ini mengukur ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dari aspek lulus sekolah SMA. Dibanding 2022, tahun ini kaum perempuan lebih banyak lulus SMA dibanding laki-laki.

Begitupun dari sisi tenaga kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga meningkat satu persen dibanding 2022. Sedangkan tingkat partisipasi angka kerja untuk laki-laki hanya meningkat 0,7 persen.

“Jadi untuk indeks ketimpangan gender Kaltim pada 2023 ini dalam posisi yang membaik,” tuturnya.

Begitupun dari sisi tenaga kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga meningkat satu persen dibanding 2022. Sedangkan tingkat partisipasi angka kerja untuk laki-laki hanya meningkat 0,7 persen.

“Jadi untuk indeks ketimpangan gender Kaltim pada 2023 ini dalam posisi yang membaik,” tuturnya.

“Ini menjadi PR kita. Mudah-mudahan penurunan keterwakilan perempuan di dewan ini bisa ditutup dengan meningkatnya profesionalisme di sektor yang lain,” harap Sri Wahyuni.

“Sektor-sektor itu biasanya didominasi olah kaum laki-laki, tapi ternyata gender perempuan juga punya kesempatan dan kesetaraan untuk berperan seperti yang dilakukan kaum pria,” kata Sri Wahyuni saat membuka sekaligus Keynote Speaker Parade Gender 2024, di ruang Ruhui Rahayu Perayaan Parade Gender Kaltim 2024 merupakan tahun ketiga pelaksanaan.

Kegiatan yang dibuka dengan ditandai pemotongan pita oleh Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim Sri Wahyuni ini juga dirangkai pameran Perekat Mama, talkshow, serta penyerahan Award Gender atau pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh perempuan yang berjasa dalam berbagai sektor pembangunan di Kalimantan Timur. (*)

Pos terkait