Kutipopini.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), David Rante menyoroti tingkat penurunan hasil panen padi yang terjadi Kalimatan Timur (Kaltim), terutama di Kutim.
Menurutnya, tingkat penurunan hasil panen tersebut perlu implementasi program ketahanan pangan yang terstruktur dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, guna menjaga kestabilitas ketersediaan pangan untuk masyarakat.
“Dari data yang ada, tingkat penurunannya itu tidak bisa dianggap remeh. Harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi sektor pertanian ini. Program ketahanan pangan harus segera dijalankan, bukan hanya sekadar wacana,” ucap Politisi Partai Gerindra itu kepada awak media belum lama ini.
Sementara itu, sebagai wujud komitmen antara Badan Pangan Nasional (BPN) dan Kepolisian Republik Indonesia (RI), telah melakukan penandatangan MoU dalam rangka mendorong dan mempercepat pelaksanaan program-program BPN berjalan optimal.
Langkah nyata tersebut upaya dalam mendukung sektor pertanian sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap langkah ini dapat berlanjut, dan mempercepatan dukung implementasi program-program BPN di tingkat daerah agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim menunjukkan penurunan signifikan dalam luas panen padi di berbagai wilayah. Pada tahun 2023, luas panen padi tercatat sebesar 57,08 ribu hektare, turun dari 64,97 ribu hektare, dan pada tahun 2022 penurunan sekitar 7,8 ribu hektare, atau setara dengan 12 persen. (ADV)