Disdikbud Kutim Gelar Pentas Budaya Nusantara 2024, Libatkan Puluhan Pelaku UMKM dan Paguyuban Keseniaan

Kutipopini.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menggelar Pentas Seni, Kebudayaa, Kuliner dan Adat Nusantara, di Folder Ilham Maulana, Sangatta Utara, yang berlangsung mulai tanggal 2 November hingga 11 November 2024.

Diketahui, acara tersebut diikuti kurang lebih 30 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang memamerkan berbagai produk kuliner dan kerajinan tangan, 29 paguyuban yang akan menampilkan kesenian dari beragam daerah, serta hiburan musik dari 4 band lokal dan 5 artis nasional yang telah di siap untuk menghibur masyarakat Kutim.

Acara ini merupakan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Kutim dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal.

“Kami memiliki tugas untak terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang kita miliki, agar budaya kita ini tidak terlupakan oleh generasi penerus. Sebab itu, ini merupakan salah satu langkah penting yang kita lakukan,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim sekaligus Ketua Panitia acara, Fadliansyah.

Selain itu, juga untuk memberikan peluang bagi para pelaku UMKM di Kutim untuk memperkenalkan produk-produknya di masyarakat luas, sekaligus upaya dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomiaan masyarakat.

“Kami berharap dengan digelarnya acara ini dapat memberi dampak positif terhadap perekonomian, khususnya dalam sektor ekonomi kreatif di Kutim,” katanya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Poniso yang turut hadir pada pembukaan acara tersebut memberikan apresiasi kepada Disdikbud Kutim.

Menurutnya, langkah ini sangat strategis dalam melestarikan dan menjaga warisa budaya yang kita miliki, dan berharap acara ini dapat digelar secara rutin setiap tahunnya.

“Pemkab Kutim sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan malam ini karena ini adalah acara yang sangat menarik untuk melestarikan budaya Nusantara. Selain itu juga memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat,” ucapnya.

“Dengan keragaman budaya yang ada di Kutim dapat di anggap sebagai miniatur Indonesia, di mana keberagaman suku dan budaya menjadi kekuatan untuk saling menguatkan. Mari kita bersama-sama menjadikan perbedaan ini sebagai sarana untuk berkolaborasi guna memajukan Kutim yang lebih baik,” pungkasnya. (ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *