Pembangunan SDN 007 Bontang Utara Tertunda, Disdikbud Revisi Harga Material

Kutipopini.com – Proyek pembangunan gedung baru SD Negeri 007 Bontang Utara mengalami keterlambatan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menyebut, revisi harga material menjadi alasan utama molornya jadwal pelaksanaan pembangunan.

Relokasi sekolah tersebut sebelumnya telah dianggarkan melalui APBD Kota Bontang senilai Rp10 miliar, menyusul kondisi bangunan lama yang dinilai sudah tidak layak untuk aktivitas belajar-mengajar.

“Sekolah lama sudah tidak ideal. Lahan terbatas, tidak ada arena bermain, dan lokasinya dekat dengan kawasan industri PT Pupuk Kaltim. Bau amonia sangat menyengat sampai ke sekolah,” ujar Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparudin, saat ditemui, Senin (9/6/2025).

Hingga pertengahan Juni 2025, belum ada progres fisik pembangunan. Saparudin menjelaskan, pihaknya masih dalam proses menyesuaikan harga material karena pasokan dari tambang lokal ditutup.

“Penutupan galian C lokal membuat kami harus mengambil material dari tambang resmi luar kota seperti di Sambera (Kutai Kartanegara) atau Kutai Timur. Harganya jauh berbeda,” jelasnya.

Ia mencontohkan, material yang dulunya bisa dibeli dengan harga Rp250 ribu, kini naik menjadi Rp700 ribu per satuan dari tambang resmi. Kondisi ini membuat perencanaan anggaran awal tidak lagi sesuai dengan harga pasar terbaru.

Saparudin menegaskan, kontraktor dilarang keras menggunakan material dari tambang ilegal demi mengejar efisiensi. Pemerintah, katanya, harus menjadi teladan dalam penerapan tata kelola proyek yang taat aturan.

“Kalau ketahuan pakai material ilegal, itu masuk ranah hukum. Kami tidak akan bertanggung jawab atas pelanggaran semacam itu,” tegasnya.

Ia mengakui keterlambatan pembangunan akan terjadi, namun langkah ini perlu diambil demi menghindari risiko hukum dan temuan ke depannya.

Gedung baru SDN 007 akan dibangun di atas lahan yang berlokasi di sebelah Rusunawa Guntung. Nantinya, fasilitas sekolah akan dilengkapi ruang belajar yang lebih layak dan area bermain yang memadai.

“Meski terpaksa molor, kami ingin pembangunan berjalan dengan benar. Ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik di Bontang,” tutupnya. (ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *