Kutipopini.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menggelar Pelatihan untuk kelompok-kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), yang ada Kecamatan Kutim.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi salah satu ancaman utama bagi kelestarian lingkungan, terutama di Kutim. Sebab, Emisi CO2 menyebabkan pemanasan global yang bisa berdampak negatif terhadap kehidupan.
Kepala BPBD Kutim, Idris Syam mendorong kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam mewujudkan program penurunan emisi karbon gas rumah kaca.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) mendapatkan dana karbon sebesar Rp 313 miliar, sera menjadi bagian kontrak dari World Bank dalam program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF).
Dan BPBD Kutim telah mendapat alokasi dana sebesar Rp 180 juta untuk sosialisasi program tersebut.
“Jadi kurang lebih ada sekitar tiga puluh orang anggota MPA yang mengikuti kegiatan tersebut,” jelasnya belum lama ini kepada awak media.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Program FCPF-CF tahun ini merupakan lanjutan sisa anggaran tahun sebelumnya yang belum terserap hingga menjadi Silpa.
“Tahun lalu masih ada sisa anggaran, jadi kita gunakan untuk melanjutkan program diakhir tahun 2024,” ungkapnya.
Dalam pelatihanya anggota MPA diberikan edukasi secara mendalam terkait Penggunaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Serta pelatihan tersebut dipimpin langsung oleh organisasi tingkat nasional yang bertugas di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Manggala Agni.
“Memberikan edukasi pada kelompok masyarakat secara mendalam terkait program penurunan emisi karbon gas rumah kaca,” tutupnya. (ADV)